Senin, 29 Oktober 2012

Agar Anda Tidak Menjadi Orang Miskin


Di dunia ini selalu saja berpasang-pasangan, jika Alloh SWT menciptakan siang, pasti ada malam, jika ada laki-laki begitu pula pasti ada perempuan. Nah jika kita mengenal istilah kaya pasti anda pun akan menyebutkan bahwa pasangan katanya adalah miskin.
Pembahasan kita akan bermula dari sini. Sebetulnya apa sih kriteria orang itu dikatakan kaya atau miskin? apakah rumah mewah? mobil mewah? jabatan tinggi? Stop. Mari kita berhenti menilai semua itu. Karena ternyata hal mendasar yang memilah kedua istilah tersebut adalah bukan kriteria-kriteria tadi, melainkan hanya dua kata “daya beli“.
Orang dikatakan kaya (dalam bidang finansial) jika di saat tertentu, dia bisa membeli segala hal yang dia inginkan. Dan sebaliknya, orang juga akan dikatakan miskin jika dia tidak mampu membeli apa yang dia inginkan pula pada saat tertentu. Disini putaran waktu ternyata menentukan.
         Anda mungkin masih ingat seorang Qarun? Seseorang yang kaya raya juga pelit nan kikir dalam sejarah Islam? Kekayaannya ternyata telah menenggelamkan dia kedalam perut bumi ini. Sehingga hingga kini istilah harta karun masih menjadi perbincangan di khalayak ramai. Namun bukan itu yang saya akan dibahas. Tapi saya akan membahas berapa banyak sebetulnya uang yang ia miliki saat itu? Banyak? Tentu. Tapi seandainya dia saat ini masih ada, apakah uang-uang tersebut masih akan memproteksi kemampuan daya belinya? Anda tidak usah menjawab pertanyaan tersebut saat ini. Kita akan masuk ke cerita selanjutnya..
    Beberapa tahun lalu saya menemukan sebuah tempat koleksi uang rupiah milik ayah saya. Satuan uang sepuluh rupiah-an begitu banyak disana. Namun terlepas dari nilai sejarah jika dihitung ternyata jumlahnya seandainya kita kalkulasikan dan kita belikan barang di saat sekarang tidak mencukupi untuk membeli sepotong baju-pun. Loh kok bisa?
Ini yang saya katakan di awal, ternyata seiring waktu, daya beli kita tidak bisa bertahan seiring dengan kita mengumpulkan nilai-nilai tabungan dalam satuan mata uang. Tentunya anda juga mengetahui apa penyebabnya. Inflasi.
Sebuah solusi untuk mempertahankan daya beli kita dari masa ke masa adalah investasikan uang kita, dalam apapun itu. Saat sekarang banyak piliha bagi anda berinvestasi, dari mulai saham, tanah, hingga ke emas (logam mulia, perhiasan ataupun dinar emas). InsyaAlloh, beberapa tahun kemudian anda tidak akan miskin terhadap kemampuan daya beli dengan berinvestasi tersebut. Semoga bermanfaat.


Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar