Kamis, 26 Januari 2012

Kegagalan memberikan penghargaan


Kegagalan memberikan penghargaan untuk saran, mengoreksi ganjalan dan mendorong semangat.
 "Gagal lagi… gagal lagi… Masa dari dulu gagal terus sih, kalau begitu… kapan happy ending-nya…?!!" demikian mungkin sumpah-serapah yang terlontar dari mulut kita ketika sebuah kegagalan menimpa. 
Sedih dan kesal perasaan kita itu wajar-wajar saja. Tapi percaya dech, Tuhan menciptakan kita bukan untuk menjadi makhluk-Nya yang terus-menerus gagal atau menderita. Tuhan ingin agar kita selalu belajar dari kehidupan ini. Tuhan ingin pada akhirnya kita bahagia dan sukses luar biasa.
Kegagalan demi kegagalan akan membuat kita semakin baik andaikata kita bangkit lagi dan terus memperbaiki diri, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan yang terbaik yang sesuai dengan diri kita, sesuai dengan visi dan misi hidup kita, serta sesuai dengan impian kita.

Dan hal tersebut juga berlaku untuk bidang-bidang kehidupan yang lain, entah itu dalam dunia bisnis, karier/profesi, percintaan, dan lain sebagainya. Misalnya ketika kita gagal berkali-kali dalam mencari pekerjaan atau pernah juga gagal dalam merintis usaha, namun itu tidak menghentikan langkah kita untuk terus mencoba dan mencoba lagi. 
   Maka akan ada masa-masa di mana kita bisa menikmati keberhasilan dari usaha kita yang gigih dan pantang putus asa.

Semua kegagalan itu akan membukakan pintu kesuksesan yang lebih besar bagi kita sesuai dengan tujuan hidup masing-masing. Kegagalan atau kekalahan memang pada awalnya akan terasa menyakitkan, tetapi jika kita menyikapinya dengan pikiran yang positif terbukti ia adalah sarana agar kita menjadi lebih baik, karena kita tidak ada pilihan lain selain untuk terus memperbaiki diri agar tidak gagal lagi.

Sebagaimana saat kita meminum jamu, mungkin kita akan merasakan pahit, getir atau rasa tidak enak yang amat sangat, tetapi dari semua kepahitan itu pada akhirnya badan kita menjadi sehat. 
Lain halnya ketika kita minum sirup atau jus buah yang manisnya luar biasa, tapi ternyata akhirnya kita sakit perut. Kepahitan atau hal tidak menyenangkan lainnya hendaknya kita sikapi dengan arif karena darinya kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih berharga dari sekedar merasakan kesenangan yang tidak kekal. Jadi, kita tidak boleh membenci atau takut terhadap kegagalan.

Tanpa kekalahan atau kegagalan, belum tentu Anda dapat memiliki pemahaman dan kearifan/kebijaksanaan tentang diri sendiri dan kehidupan seperti sekarang, yang akan membuat Anda lebih sukses di masa yang akan datang. Sehingga tidak berlebihan jika ada orang yang mengatakan, “berterima kasihlah pada kegagalan!”.

Semoga kegagalan yang kita alami bisa kita jadikan tangga meraih kesuksesan yang lebih besar dan penuh berkah.

Bangkitlah kawan, raihlah cita-citamu yang mulia…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar