Tampilkan postingan dengan label sajak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sajak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Juni 2015

renungan

SUATU PAGI SEORANG ANAK GADIS BERKATA PADA IBUNYA :

         "Ibu, ibu selalu terlihat cantik. Aku ingin seperti ibu, beritahulah aku caranya."
Dengan tatapan lembut & senyum haru, sang ibu menjawab:
    "Untuk bibir yang menarik, ucapkanlah perkataan yang baik"
     "Untuk pipi yang lesung, tebarkanlah senyum ikhlas kepada siapapun,"
     "Untuk mata yang indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain."
     "Untuk tubuh yang langsing, sisihkanlah makanan untuk fakir miskin."
      "Untuk jemari tangan yang lentik menawan, hitunglah kebajikan yang telah diperbuat orang kepadamu."
      "Untuk wajah putih bercahaya, bersihkanlah kekotoran batin."

Anakku!
Janganlah sombong akan kecantikan fisik karena itu akan pudar oleh waktu.
Kecantikan perilaku tidak akan pudar walau oleh kematian.

~Jika kamu BENAR, maka kamu tidak perlu marah.
~Jika kamu SALAH, maka kamu wajib minta maaf.
~Kesabaran dengan keluarga adalah KASIH.
~Kesabaran dengan orang lain adalah HORMAT.
~Kesabaran dengan diri sendiri adalah KEYAKINAN.
~Kesabaran dengan TUHAN adalah IMAN.

~Jangan terlalu mengingat masa lalu, karena hal itu akan membawa AIR MATA.
~Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena hal itu akan membawa KETAKUTAN.
~Jalankan saat ini dengan senyuman, karena hal itu akan membawa KECERIAAN!

~Setiap ujian dalam hidup ini bisa membuat kamu pedih atau lebih baik.
~Setiap masalah yang timbul bisa menguatkan atau menghancurkan.
~Pilihan ada padamu, apakah kamu akan memilih menjadi korban atau pemenang.

~Carilah hati yang indah dan bukan wajah yang cantik.

~Hal-hal yang indah tidak selalu baik, tapi hal-hal yang baik akan selalu indah.

😃😃😃☺️☺️

Sumber berbagai 

Kamis, 30 April 2015

Puisi najwa

🌻Penjara Istimewa🌻

Wajah penjara cermin hukum negara, 

sungguh-sungguh atau pura-pura.

Penjara semestinya nestapa dunia, 

bukan sebisanya menjadi surga.

Koruptor harusnya menyesal & sadar, 

bukan malah kembali melanggar.

Hukum yang memuat harga, mengubah lapas jadi persinggahan mewah.

Koruptor menjadi napi, 

menyulap fasilitas bui hanya soal transaksi.

Ikhtiar serius untuk membenahi,

 tentu perlu diapresiasi.

Tidak mungkin satu Wakil Menteri, 

bekerja seorang diri.

Sistem yang mudah terbeli,

 tak akan berubah hanya dengan rajin inspeksi.

Buat apa memberantas korupsi, jika bui sejati hanya untuk kelas teri.


**Najwa shibab**