Rabu, 26 November 2014

4 Tanaman Hebat Pencegah Kanker

   Ada beberapa tanaman di sekitar kita, yang juga seringkali jadi bumbu dapur, namun juga merupakan tanaman herbal penting mencegah kanker. Beberapa di antaranya adalah

1.Daun mint
Daun mint, memang belum banyak ditanam di Indonesia, namun penggunaannya dalam masakan sudah tidak asing lagi. Bukan hanya lezat menjadi tambahan makanan, mint juga memiliki kemampuan super menyembuhkan penyakit dengan berbagai kandungan fitonutrien-nya mencegah
dan melawan penyakit yang masuk ke tubuh., termasuk mencegah perkembangan sel kanker. Itulah mengapa, banyak daun mint sering dimasukkan dalam infused water.

2.Kayu manis
Bahan yang sering dianggap sebagai rempah dapur ini juga memiliki kemampuan melancarkan peredaran darah jika diseduh dan diminum hangat. Kandungan hangat dalam kayu manis mampu menghancurkan kemampuan berkembangnya H. pylori, yaitu bakteri yang menyebabkan kanker usus. Hanya butuh satu sendok teh bubuk kayu manis diseduh setiap hari untuk bisa mengurangi risiko kanker.

3.Jahe
Anda juga sudah tahu pasti dengan khasiat jahe. Tanaman obat ini bukan hanya mampu menghangatkan tubuh, namun juga menjadi obat yang menyembuhkan dan perisai mencegah penyakit kanker. Ini karena jahe memiliki  ginerol dan zingerone yang merupakan antioksidan kuat dan anti-inflamasi yang sangat baik mencegah pembentukan sel kanker dan tumor. Bahkan jahe mampu melakukan autophagy dengan kandungan nutrisinya, yaitu menjadikan sel kanker makan dirinya sendiri.

4.Lada hitam
Kandungan piperin merupakan bahan kimia aktif yang ada di dalam lada hitam, yaitu antioksidan kuat yang mampu menghambat sel kanker payudara berkembang bahkan sebelum mulai muncul sebagai tumor.

Sumber: vemale





Selasa, 25 November 2014

Permaisuri Hayam Wuruk

        Sri Rajasanegara Hayam Wuruk adalah maharaja Majapahit yang bertahta tahun 1350M-1389M. Serat Pararaton mengabarkan, pada tahun 1357M terjadi Pasunda-Bubat atau perang antara Sunda dengan Majapahit di lapangan Bubat. Lepas dari polemik apakah perang besar itu benar ada atau tidak. Pararaton kemudian menulis paska itu Hayam Wuruk menikahi adiknya, Paduka Sori atau Sri Sudewi, sebagai permaisuri. Rupanya Sang Permaisuri ini adik tiri Hayam Wuruk. Permaisuri sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk adalah putri kandung brhe Wengker I Wijayarajasa dyah Kudamerta dari istri selir. Berikut analisa singkat untuk menguatkan bahwa memang permaisuri maharaja Hayam Wuruk adalah putri raja Wengker Wijayarajasa yang lahir dari istri selir.
      Dua adik sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk, adik kandung dan adik sepupu, dibicarakan dalam kakawin Desawarnanna atau Negarakertagama pupuh 5 bait 1 dan 2. 
Bait 1: "Wwanten tari haji ri wilwatikta rajni sang munggwing lasem anuraga ringkahaywan putri sri narapati ring daha prakaca sang sri rajasaduhitendudewyanindita." Ada adik perempuan sang raja Majapahit [Rajasanegara], yang bersemayam di Lasem, sosok yang cantik jelita, putri sri narapati di Daha, bergelar sri Rajasa Duhitendudewianindita.
Bait 2: "ndan sriwarddana duhiteswari pamungsu, rajni munggwing pajang anopameng raras rum, putrisri narpati ri jiwana prakaca, saksat anuja tekapniran narendra." Lalu sri Wardhana Duhiteswari termasuk adik bungsu, menjadi ratu di Pajang, cantik tak bertara. Puteri Sri Narapati Jiwana itu merupakan adik Sri Baginda [Rajasanegara] yang termashur. 
        Seorang lagi yang sebetulnya termasuk adik sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk tidak diceritakan dalam pupuh itu ataupun pupuh berikutnya. 
Pupuh 6 bait 1 dan 2 langsung menceritakan sejarah perkawinan dua putri Majapahit itu.
Pupuh 6 bait 1: "Penan sri naratatha kapwa ta huwus labda bhiseka prabhu, sang nataing matahun priya narpati sang raja ing lasem, susrama sang sri rajasawardhanaprakacita ing rupa diwijneng naya, tan pendah smarapinggala patemu sang nataing alam ning jagat." Ketika Sri Naranatha dinobatkan sebagai raja, Sang Nata di Matahun menjadi suami narpati Sang Ratu Lasem, bergelar Sang Sri Rajasawardhana, sangat rupawan, putus dalam naya. Keduanya laksana Smarapinggala yang dipuji dunia. 
Pupuh 6 bait 2: "Sang nata ing paguhan priya narpati sang raji pratista ing pajang, kyatisri narpati singhawardhana surupanwam susilapageh, asriawarnna sanatkumara sahadewida papangihnira bhakti jon haji masih awwan anak ande tustaning nagari." Sang Nata di Matahun menjadi suami Sang Ratu Pajang, bergelar sri narpati Singhawardhana, sosok rupawan, bagus, muda, sopan dan perwira. Mulia perkawinannya laksana Sanatkumara dan Dewi Ida. Bakti kepada raja, cinta sesama, menggembirakan Negara. 
Jika ada pendapat mengatakan Sri Sudewi atau Sri Susumna adalah putri kandung brhe Wengker Wijayarajasa, mengapa dalam pupuh 5 dan 6 tidak diceritakan? Seharusnya diceritakan karena Prapanca menulisnya sangat kronologis. Setelah menulis keturunan Kertawardhana dan Wijayarajasa dari darah asli Girindra, dyah Gitarja dan dyah Wiyat, Prapanca langsung menceritakan sejarah perkawinan dua putri tersebut.

Sri Sudewi tidak diceritakan.
  Permaisuri Sri Rajasanegara baru ditulis pertama sekilas dalam pupuh 7 bait 3. Dibandingkan paling cantik ketimbang para putri dan selir. Ya, sudah barang tentu dipuji begitu karena Sri Sudewi sudah menjadi permaisuri raja Majapahit ketika Prapanca menulis kakawin Desawarnanna. Bahwa permaisuri maharaja Majapahit sri Rajasanegara dyah Hayam Wuruk adalah putri Wijayarajasa dari istri selir. Sumbetr : SIWI SANG kompasians